Bisnis thrift shop online semakin populer di Indonesia, terutama kalangan pengusaha muda. Selain mudah dijalankan, usaha thrift ini juga bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Tak heran jika banyak orang kian gencar mencari cara memulai bisnis thrift shop online.
Pahami Cara Memulai Bisnis Thrift Shop Online Supaya Mendapatkan Untung Maksimal
Pada dasarnya, bisnis thrift adalah usaha yang menjual barang-barang bekas atau preloved. Barang ini umumnya sudah pernah pemiliknya gunakan, tetapi masih dalam kondisi baik dan layak pakai. Mulai dari pakaian, aksesori, sepatu, peralatan rumah tangga serta berbagai item lainnya.
Di thrift shop, pembeli dapat menemukan berbagai macam produk dari berbagai merek dan era. Termasuk barang vintage atau unik yang cenderung sulit kita temukan di toko-toko biasa. Sementara harganya jauh lebih murah daripada barang baru, membuatnya jadi opsi menarik bagi konsumen yang ingin berhemat.
Di negara Indonesia sendiri, usaha thrift sempat menjadi polemik. Salah satu alasannya adalah kekhawatiran bahwa bisnis thrift dapat mengancam kelangsungan industri tekstil dalam negeri. Pakaian bekas impor yang murah dapat mengurangi minat konsumen terhadap produk lokal.
Akibatnya berdampak pada penurunan produksi dan pendapatan masyarakat. Di samping itu, beberapa pakaian bekas di pasar thrifting Indonesia merupakan hasil impor ilegal. Hal tersebut tentu saja melanggar peraturan perdagangan sekaligus merugikan negara.
Kendati begitu, Pemerintah Indonesia tidak melarang adanya pasar thrifting. Hanya saja, mereka semakin meningkatkan pengawasan terhadap impor pakaian bekas guna mencegah masuknya barang ilegal. Nah, bagi yang ingin terjun ke usaha ini, berikut cara memulai bisnis thrift shop online secara aman dan menguntungkan.
1. Riset Pasar
Sebelum memulai bisnis online thrift, pastikan melakukan riset pasar untuk memahami tren fashion yang sedang booming dan kebutuhan konsumen. Identifikasi target pasar, seperti usia, gender serta gaya berpakaian yang mereka sukai. Ini akan membantu menentukan produk yang tepat untuk dijual.
2. Tentukan Produk Khusus
Bagi para pemula, akan lebih bagus jika fokus terlebih dahulu pada satu produk. Misalnya, menjual pakaian, aksesoris, sepatu, tas atau barang-barang rumah tangga bekas. Menentukan satu jenis produk akan membantu membedakan diri dari kompetitor sekaligus menarik pelanggan secara spesifik.
3. Sourcing Barang Dagangan
Cara memulai bisnis thrift shop online berikutnya adalah menemukan sumber barang dagangan dari tangan pertama. Di Indonesia, pusat grosir barang bekas berada di Jakarta dan Bandung. Bisa juga menemukannya di platform global layaknya Alibaba yang terpercaya dengan barang impornya. Pastikan untuk memeriksa kualitas barang agar tetap menarik bagi pelanggan.
4. Siapkan Platform Penjualan
Setelah dagangan siap, selanjutnya adalah menentukan platform untuk menjual barang. Saat ini, media sosial seperti Instagram, TikTok dan Facebook adalah mitra terbaik. Gunakan fasilitas Live TikTok untuk menawarkan barang dagangan. Bisa juga menggunakan marketplace seperti Shopee dan Bukalapak. Upayakan untuk membuat akun bisnis guna mendongkrak kredibilitas.
5. Tentukan Harga Terbaik
Penentuan harga menjadi salah satu cara memulai bisnis thrift shop online yang tak kalah penting. Karena itu, buat harga yang kompetitif namun tetap menguntungkan. Pertimbangkan biaya pengadaan, pengiriman dan platform penjualan saat menetapkannya. Bisa juga melihat harga barang serupa di pasar untuk mendapatkan gambaran.
6. Posting Konten-konten Menarik
Supaya semakin menarik minat pembeli, pastikan rajin posting konten-konten jualan yang keren. Seperti ambil foto dari produk yang akan dijual secara jelas. Tulis juga deskripsi yang informatif untuk setiap item.
Jangan lupa pakai teknik pemasaran tepat untuk menarik perhatian, seperti menggunakan hashtag yang relevan. Bahkan, mengunggah video unboxing, tips styling atau penjelasan tentang manfaat membeli barang tersebut sangat efektif mendongkrak minat konsumen.
7. Berikan Layanan Ramah dan Responsif
Layanan pelanggan yang baik sangat penting untuk mempertahankan kenyamanan pelanggan. Oleh karena itu, tanggapi pertanyaan dan keluhan dengan cepat dan ramah. Jika pelanggan merasa puas, mereka dapat kembali dan merekomendasikan kepada orang lain.
Thrifting Online vs Offline, Mana yang Paling Menguntungkan?
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya lebih menguntungkan mana jualan thrift secara online dengan offline? Tentu, jawabannya tergantung preferensi dan kebutuhan masing-masing individu.
Hanya saja, sistem online tidak memaksa kita memiliki toko fisik, baik yang berkaitan dengan kepemilikan sendiri atau sewa. Sehingga dapat menghemat pengeluaran.
Selain itu, dengan platform online, pebisnis dapat menjangkau pelanggan di berbagai lokasi. Bukan hanya di sekitar toko fisik saja. Ini memungkinkan pedagang memperluas basis pelanggan sekaligus meningkatkan penjualan.
Nah, itulah beberapa cara memulai bisnis thrift shop online yang aman dan menguntungkan. Pastikan secara rutin mengevaluasi kinerja bisnis, perhatikan barang yang paling laku serta pilih jasa pengiriman terpercaya. Jangan sungkan untuk terus belajar menjaga kualitas layanan supaya bisnis senantiasa berkembang. Selamat mencoba!